Monday, November 14, 2016

Perubahan dan Perkembangan Masyarakat Desa



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..................................................................................... ........ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
I.    PENDAHULUAN..................................................................................... ....... 1
  1. Latar Belakang.................................................................................... ....... 1
  2. Tujuan.................................................................................................. ....... 2
II.   PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN MASYARAKATR DESA..... ....... 3
  1. Perkembangan Masyarakat Desa...................................................... ....... 3
  2. Perubahan Cara Berpikir Masyarakat Desa....................................... ....... 3
  3. Motivasi Masyarakat Desa................................................................. ....... 4
  4. Masalah Sosial Masyarakat Desa...................................................... ....... 4
  5. Lembaga Perekonomian Masyarakat Desa.............................................. 6
III.  Penutup.................................................................................................... ....... 7
  1. Kesimpulan.......................................................................................... ....... 7
  2. Saran................................................................................................... ....... 8
Daftar Pustaka...................................................................................................... 9



I. PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Maksud mempelajari Sosiologi Pedesaan adalah untuk mengumpulkan keterangan mengenai masyarakatr pedesaan dan mempelajari hubunga-hubungannya. Misalnya tingkah laku, sikap, perasaan. Motif, dan kegiatan masyarakat yang hidup dalam lingkungan pedesaan, mempelajari faktor –faktor yang mempengaruhi atau membatasinya. Hasil dari penelitian Sosiologi Pedesaan tadi dapat dipergunakan untuk usaha-usaha perbaikan penghidupan dan kehidupan manusia pedesaan. Misalnya di pergunakan dalam usaha-usaha penyuluhan pertanian.
Istilah desa yang biasa kita pakai berasal dari Bahasa India “ Swadia” yang artinya tempat asal, tempat tinggal, negeri asal atau biasa juga diartikan tanah leluhur yang menunjuk pada satu kesatuan norma hidup dan memiliki batas yang jelas. Sementara itu “Desa” dindonesia pertama kali ditemukan oleh Mr. Herman Wamer Muntinghe, Seorang Belanda yang menjadi pembantu Gubernur Jendral Inggris yang berluasa pada trahun 1811 di Indonesia.
Beberapa ahli mengemukakan Defenisi Desa, mulai dari sudut pandang Geografis, Sosiologis, Tata Kehidupan. Yaitu  :
-            Bintarto (1983) Definisi desa dari segi Geografi desa adalah suatu hasil perwujudan antara kegiatan sekelompok masyarakat dengan lingkungannya.
-            Bouman (1982) Definisi desa dari segi8 pergaulan hidup desa adalah sebagai salah satu nemtuk kuno dari kehidupan bersama sebanyak beberapa ribu orang, hampir semuanya saling mengenal, kebanyakan termasuk di dalamnya mengandalkan kehidupan ekonomi dari pertania, perikanan maupun usaha yang dapat dipengaruhi oleh hukum dan kehendak alam.
-            Pengertian desa oleh Departemen dalam Masyarakat Negeri (Depdagri) dalam hubungannya dalam pemerintahan. Dalam pengertian ini desa berati kesatuan masyarakt hukum berdasarkan susunan asli adalah suatu badan hukum dan badan pemerintahan yang merupakan bagian wilayah kecamatam.



Meskipun begitu banyak Definisi tentang desa, namun desa mempunyai kesamaan baik dari segi pemerintyahan, Geografis, ekonomi dan Sosiologi. Dari segi pemerintahan, desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan  asal-usul dan adat istiadat setempat.
Dalam pengertian desa selalu terkandung unsur-unsur desa, menurut  Bintarto unsur di dalam desa adalah :
Ø  Daerah
Daerah dalam hal ini berati tanah-tanah yang produktif beserta penggunaanya termasuk juga unsur lokasi, luas, dan batas yang merupakan lingkungan geografis setempat.
Ø  Penduduk
Penduduik dalam hal ini meliputi jumlah, pertambahan kependapatan dan mata pencaharian pendusuk desa setempat.
Ø  Tata Kehidupan
Dalam hal ini terkait dengan pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa, sehingga dapat dikatakan menyangkut seluk beluk kehidupan masyarakat desa.

B.    Tujuan

Ø  Merubah pola pikir masyarakat pedesaan menjadi lebih maju.
Ø  Meningkatkan taraf hidup perekenomian masyarakat pedesaan.

II. PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT DESA

A.    Perkembangan Masyarakat Desa.
Era kemerdekaan juga tidak dengan serta-merta dapat meningkatkan kesejahtraan rakyat. Diferensiasi Sosial tetap terjadi sebagai akibat  komersialisasi dan akumulasi penyusunan tanah, modernisasi pertanian dan pertikaian politik lokal sebagai pencerminan dari proses-proses di tingkat nasional. Struktur  sosial di pedesaan tidak berubah. Desa sebagai lapisan atas ayang menguasai tanah tetap dominan, lapisan bawah semakin bertambah karena perkembang penduduk dan ketertarikan penduduk untuk bekerja sebagai buruh tani di Industri.
Penyebab terjadinya perubahan desa adalah adanya kecendrungan berfikir secara rasional, perubahan Orientasi hidup, proses pandangan terdapat suatu aturan dan sistim organisasi.
Sebagai contoh kasus ialah : suatu masyarakat bernama Kampung Ambon di daerah bekasi. Di mana asqalnya sebuah komunitas tersebut merupakan hanya kaum Urban yang datang dari Ambon dan sekitarnya untuk mencari pengahasilan dengan swadaya, namun seiring perubahan masa, waktu dan zaman Urbanisasi yang datang dari daerah tersebut semakin banyak dan mengikuti pendahuannya  yang lain untuk menempati lokasi yang sama, sehingga saat ini terbentuklah suatu masyarakat Ambon yantg datang ke Jakarta setelah sebelumnya hanya sebuah komunitas belaka.
  
B.    Perubahan Cara Berpikir Masyarakat Desa.
Mayarakat desa sering mengalami kesulitan dalam menjalankan pekerjaan selama ini. Oleh karena itu menginginkan suatu perubahan caranya untuk mendapatkan Irigasi, Sehingga hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
Selama ini mereka beranggapan bahwa musin bertanam padi hanya satu tahun sekali. Tetapi kebutuhan hidup semakin meningkaty seperti biaya-biaya hidup yang setiap saat melonjak. Sehingga mereka hidup dibawah garis kemiskinan, mak atas desakan kebutuhan ekonomi masyarakat membuat suatu program dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat desa yaitu maka dibuatlah suatu program pembangunan irigasi yang akhirnya bertampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.



C.   Motovasi Masyarakat Desa
Didalam masalah ini masyarakat termotivasi oleh keluarga dan perubahan zaman yang semakin maju, sebagaimana kita ketahui manusia butuh makan dan hidup. Di dalam semakin pesatnya zaman, samakin besar orang kaya berkehidupan sederhana atau kesulitan dalam mengatasi problem kehidupan masa sekarang.
Meskipun masyarakat miskin tentu mereka juaga opunya keluarga yang harus makan atau keperluan lain, jadi untuk menghidupi keluarga dibutuhkan biaya yang cukup. Oleh karena itu pastinya Motivasi setiap masyarakat yang terutama adalah keluarga dan rasa ingin memiliki yang dinginkan, meski kebutuhan hidup.
Oleh karena itu maka masyarakat membuat suatu kesepakatan melalui musyawarah bersama kepala desa, Geuchiek, Tuha 4 dan tuha 8 beserta unsur lainnya yang terkait di dsa. Maka atas keinginan tersebut dibuatlah suatu forum musyawarah bersama untuk meningkatkan kualitas ekonomi keluarga dalam pembentukan irigasi.

D.   Masalah Sosial Masyarakat Desa
Masalah sosial masyarakat desa adalah msalah yang disebabkan oleh masyarakat desa itu sendiri. Bentuknya berlainan dari pada masalah-masalah yang dihadapi perorangan. Gempa Bumi adalah bukan masalah sosial, tetapi kejianan yang bersangkutan padany, seperti kekacauan, kegunaan orang, hancurnya penghidupan dan pengawasan sosial, merupakan masalah sosial.
Masalah perorangan mungkin menyangkut kesedihan manusia, tetapi belum tentu merupakan masalah sosial. Lain halnya bila masalah-masalah perorangantadi meluas dan disebabkan oleh lembaga-lembaga sosial yang ada, dan menjadi beban pada masyarakat, sedangkan cara-cara penyesuaian nya tidak dapat dipergunakan. Maka dengan demikian mereka itu merupakan masalah-masalah sosial.
Jadi masalah sosial masyarakat itu adalah masalah yang menyangkut banyak orang, yang bersangkutan dengan hal pemuasan kebutuhan hayati dan sosial menurut aturan-aturan yang telah diakui. Tersiarnya secara meluas dan disebabkan oleh lembaga-lembaga sosial yang tidak bekerja sebaik-baiknya, sedangkan kemungkinan untuk penyelesaiannya ada.


Beberapa masalah sosial yang kita bahas secara sederhana :
Ø  Masalaha pelanggaran dan kejahatan.
Masalah ini menimbulkan banyak ongkos untuk alat-alat pengusutan, penuntutan hukum peradilan dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Juga menggangu cara hidup yang teratur serta mempengaruhi nilai-nilai hidup, baik bagi yang melakukannya maupun bagi yang menjadi korban pelanggaran dan kecendrungan untuk melanjut kemasa dewasa.
Masalah ini perlu mendapat perhatian umpamanya :
Ø  Pelanggaran dan kejahatan itu agaknya adalah hasil dari susunan lembaga-lembaga sosial yang ada.
Ø  Penindakan terhadap pelaku-pelaku pelanggaran dan kejahatan tidak selalu efektif. Banyak yang bersalah tidak di tindak atau kalau diberi hukuman juga tidak setimpal dosanya. Banyak orang menganggap bahwa sistim penuntutan dan peradilansekarang kurang menjamin ketentuan hukum.
Ø  Rupanya sistim lembaga pemasyarakatan, yang mempunyai tujuan melindungi masyarakat dan memperbaiki pejabat-pejabat itu, belum mencapai tujuan.
Faktor yang banyak berhubungan dengan masalah ini telah diketahui atau dianggap jelas :
Ø  Penghasilan ekonomis yang rendah dan tidak sepanjang tahun.
Ø  Keadaan kehidupan di kota, di mana terdapat kekacauan dalam susunan masyarakat, kesukaran penghidupan bagi yang rendanya, perbedaan yang menyolok antara yang punya dan yang miskin.
Ø  Banyknya keluarga yang rusak (Broken Home) karena kematian, penceraian dan kelaian pihak orang tua, menjadi sebab tumbuhnya pelanggaran dan kejahatan di kalangan anak-anak.
Ø  Pengaruh negatif dari Bioskop, buku komik radio, dan televisi dst.
Dari penelitian-penelitian dapat diketahui, bahwa tindakan kejahatan itu disebabkan oleh banyak faktor, dan juga bahwa kombinasi dari faktor-faktor itu dapat berlainan bagi masing-masing kejadian.
Kejahatan itu menyangkukt banyak segi kemasyarakatan, sehingga suatu program pencegahan kejahatan, akan menghambat, tetapi tetapi banyak juga dapat dilaksanakan. Misalnya : Sekolah-sekolah dapat memberikan sumbangan yang positif dengan jalan pelajaran agama, budi pekerti, disiplin, dan juga dengan menyalurkan keinginan anak-anak dengan  sebaik-baiknya. Perbaikan dalam lapangan perumahan dan rekreasi yang cukup serta murah di perlukan sekali. Adanya lapangan pekerjaan yang layak penghasilannya merupakan syarat utama bagi penyelesaian masalah masyarakat desa.

E.    Lembaga Perekonomian Masyarakat Desa
Lembaga perekonomian masyarakat desa adalah lembaga-lembaga yang berkisar pada lapangan produksi, distribusi dan konsunsi barang-barang serta jasa-jasa. Semua masyarakat desa mempunyai lembaga-lembaga, hanya berada dalam sifat dan cara pelaksanaannya.
Semua masyarakat desa telah menysusun pola-pola untuk pemenuhan kebutuhan dasar ekonominya, makanan, pakaian, perumahan, dan lain-lainnya harus disediakan. Aktivitas-aktivitas untuk melaksanakan dapat berbeda, misalnya pada beberapa masyarakat tidak terdapat sistim kredit, atau sistim uang, kadang-kadang ada yang tidak mempunyai pembagian tugas pekerjaan yang intensif, atau tidak ada sistim pasaran terbuka dst.
Ada masyarakat desa yang mempunyai asosiasi tersebdiri untuk melaksabakan tugas-tugas perekonomian itu, tetap[I masih terdapat pula masyarakat lainya dimana pelaksanaan itu dilakukan oleh keluarga atau masyarakat setempat. Dalam masyarakat yang lebih rumit (Kompleks) kadang-kadang tugas perekonomian itu diserahkan kepada asosiasi tersebdiri, yang melakukan berbagai kombinasi tugas-tugas ekonomi itu selama suatu masa tertentu sperti Bank, Perusahan Industrui, Angkutan Kereta Api, dst.
Suatu contoh lembaga perekonomian adalah kapitalisme, yang diselenggarakan tugas-tugas ekonomi dalam kondisi pemilihan pribadi, kebebasan besepakat / kontrak, keuntungan pribadi, akumulasi modal dan invenstasinya, sistim kredit yang meluas, pasaran perburuhan yang bebas yang dipengaruhi oleh penawarandan permintaan dan dimana ada persaingan bebas. Tetapi kapitalisme ini bukanlah satu-satunya lembaga ekonomi, yang memungkinkan lancarnya tugas perekonomian.
Lembaga perekonomian itu dapat tersusun secara sederhana, dimana terdapat sedikit sekali pembagian tugas, dan dilakukan oleh organisasi-organisasi yang tidak tetap. Dalam masyarakat yang sudah lebih rumit terdapat pembagian tugas, karena adanya perkembangan tehnik dan kecakapan dan meluasnya perdagangan.



III PENUTUP
A.    Kesimpulan
Masyarakat desa sering mengalami kesulitan dalam menjalankan suatu pekerjaan, karena kurangnya lapangan pekerjaan di desa membuat jumlah pengangguran meningkat. Belum lagi ketidak tertarikkan tenaga kerja muda terhadap pekerjaan dibidang pertanian membuat angka pekerjaan di bidang pertanian membuat angka pengagguran meningkat. Selain itu, tidak seimbannya jumlah angkatan kerja dengan lahan pertanian hanya bisa digarap dengan tenaga kerja yang sedikit.
Salah satu upaya mempercapat kemajuan masyarakat pedesaan harus di proritaskan dalam strategi pembangunan anatara lain :
Ø  Pengembangan sarana dan prasarana agribisnis.
Ø  Pengembangan industri kecil dan rumah tangga.
Ø  Pengembangan jaringan produksi pemasaran.
Ø  Pengutan lembaga dan organisasi perekonomian masyarakat desa.
Ø  Penguasaan tehnologi tepat guna.
Ø  Pengelolaan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Selaian ke enam strategi pembangunan masyarakat desa diatas, penting juga diperhatikan, pada upaya peningkatan kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa dan keluarga miskin secara terpadu dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa.
Masalah sosial masyarakat desa yang perlu mendapat perhatian adalah masalah peraturan-peraturan atau sangsi-sangsi bagi pelaku tindak kejahatan.


 

B.    Saran.
Ø  Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa maka pemerintah dan masyarakat bersama-sama untuk membuat satu program pembangunan irigasi yang tujuannya melancarkan usaha masyarakat, khususnya masyarakat tani.
Ø  Untuk mewujutkan masyarakat desa yang aman dan tentaram maka pemerintahan masyarakat membantu sarana pendidikan gratis bagi masyarakat yang tidak mampu dan membuat peraturan-peraturan atau sangsi-sangsi bagi pelaku tindak kejahatan.
Ø  Di ciptakannya lapangan pekerjaan sehingga taraf perekonomian masyarakat dapat lebih meningkat.
Ø  Melakukan pelatihan-pelatihan khusus pada masyarakat desa agar mereka mempunyai keahlian misalnya : pelatihan dibidang pertanian yaitu : cara budi daya tanaman Hortikultura.

 



 
 
DAFTAR PUSTAKA

1.    Prof. Dr Sadu Wasistiono, MS dkk 2006 Prospek Pembangunan Desa, Bandung : Fokummesia.
2.    Bintarto, 1984, Interaksi desa-kota dan Permasalahannya, Jakarta : Ghalia Indonesia.
3.    BOUMAN, Prof, Dr. P,I ; Ilmu Masyarakat umum, terjemahan Sujono ; P.T. Pembangunan, Jakarta ; 1985
4.    KARTOHADIKOESOEMO, Sutardjo : Desa ; “PenerbitSumut Bandung”, Bandung ; 1965
5.    KOENTJARANIGRAT ; Masyarakat desa di indonesia masa ini ; Yayasan Badan Penerbit fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta, 1964


No comments:

Post a Comment