DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... ........ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
I.
PENDAHULUAN..................................................................................... ....... 1
- Latar Belakang.................................................................................... ....... 1
- Tujuan.................................................................................................. ....... 2
II.
PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN MASYARAKATR DESA..... ....... 3
- Perkembangan Masyarakat Desa...................................................... ....... 3
- Perubahan Cara Berpikir Masyarakat Desa....................................... ....... 3
- Motivasi Masyarakat Desa................................................................. ....... 4
- Masalah Sosial Masyarakat Desa...................................................... ....... 4
- Lembaga Perekonomian Masyarakat Desa.............................................. 6
III.
Penutup.................................................................................................... ....... 7
- Kesimpulan.......................................................................................... ....... 7
- Saran................................................................................................... ....... 8
Daftar Pustaka...................................................................................................... 9
I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Maksud
mempelajari Sosiologi Pedesaan adalah untuk mengumpulkan keterangan mengenai
masyarakatr pedesaan dan mempelajari hubunga-hubungannya. Misalnya tingkah
laku, sikap, perasaan. Motif, dan kegiatan masyarakat yang hidup dalam
lingkungan pedesaan, mempelajari faktor –faktor yang mempengaruhi atau
membatasinya. Hasil dari penelitian Sosiologi Pedesaan tadi dapat dipergunakan
untuk usaha-usaha perbaikan penghidupan dan kehidupan manusia pedesaan.
Misalnya di pergunakan dalam usaha-usaha penyuluhan pertanian.
Istilah
desa yang biasa kita pakai berasal dari Bahasa India “ Swadia” yang artinya
tempat asal, tempat tinggal, negeri asal atau biasa juga diartikan tanah
leluhur yang menunjuk pada satu kesatuan norma hidup dan memiliki batas yang
jelas. Sementara itu “Desa” dindonesia pertama kali ditemukan oleh Mr. Herman
Wamer Muntinghe, Seorang Belanda yang menjadi pembantu Gubernur Jendral Inggris
yang berluasa pada trahun 1811 di Indonesia.
Beberapa
ahli mengemukakan Defenisi Desa, mulai dari sudut pandang Geografis,
Sosiologis, Tata Kehidupan. Yaitu :
-
Bintarto (1983) Definisi desa dari segi
Geografi desa adalah suatu hasil perwujudan antara kegiatan sekelompok
masyarakat dengan lingkungannya.
-
Bouman (1982) Definisi desa dari segi8
pergaulan hidup desa adalah sebagai salah satu nemtuk kuno dari kehidupan
bersama sebanyak beberapa ribu orang, hampir semuanya saling mengenal,
kebanyakan termasuk di dalamnya mengandalkan kehidupan ekonomi dari pertania,
perikanan maupun usaha yang dapat dipengaruhi oleh hukum dan kehendak alam.
-
Pengertian desa oleh Departemen dalam
Masyarakat Negeri (Depdagri) dalam hubungannya dalam pemerintahan. Dalam
pengertian ini desa berati kesatuan masyarakt hukum berdasarkan susunan asli
adalah suatu badan hukum dan badan pemerintahan yang merupakan bagian wilayah
kecamatam.
Meskipun
begitu banyak Definisi tentang desa, namun desa mempunyai kesamaan baik dari
segi pemerintyahan, Geografis, ekonomi dan Sosiologi. Dari segi pemerintahan,
desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat.
Dalam
pengertian desa selalu terkandung unsur-unsur desa, menurut Bintarto unsur di dalam desa adalah :
Ø Daerah
Daerah dalam hal ini berati tanah-tanah yang
produktif beserta penggunaanya termasuk juga unsur lokasi, luas, dan batas yang
merupakan lingkungan geografis setempat.
Ø Penduduk
Penduduik
dalam hal ini meliputi jumlah, pertambahan kependapatan dan mata pencaharian
pendusuk desa setempat.
Ø Tata
Kehidupan
Dalam
hal ini terkait dengan pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga
desa, sehingga dapat dikatakan menyangkut seluk beluk kehidupan masyarakat
desa.
B.
Tujuan
Ø Merubah
pola pikir masyarakat pedesaan menjadi lebih maju.
Ø Meningkatkan
taraf hidup perekenomian masyarakat pedesaan.
II. PERUBAHAN DAN
PERKEMBANGAN MASYARAKAT DESA
A. Perkembangan
Masyarakat Desa.
Era
kemerdekaan juga tidak dengan serta-merta dapat meningkatkan kesejahtraan
rakyat. Diferensiasi Sosial tetap terjadi sebagai akibat komersialisasi dan akumulasi penyusunan
tanah, modernisasi pertanian dan pertikaian politik lokal sebagai pencerminan
dari proses-proses di tingkat nasional. Struktur sosial di pedesaan tidak berubah. Desa
sebagai lapisan atas ayang menguasai tanah tetap dominan, lapisan bawah semakin
bertambah karena perkembang penduduk dan ketertarikan penduduk untuk bekerja
sebagai buruh tani di Industri.
Penyebab
terjadinya perubahan desa adalah adanya kecendrungan berfikir secara rasional,
perubahan Orientasi hidup, proses pandangan terdapat suatu aturan dan sistim
organisasi.
Sebagai
contoh kasus ialah : suatu masyarakat bernama Kampung Ambon di daerah bekasi.
Di mana asqalnya sebuah komunitas tersebut merupakan hanya kaum Urban yang
datang dari Ambon dan sekitarnya untuk mencari pengahasilan dengan swadaya,
namun seiring perubahan masa, waktu dan zaman Urbanisasi yang datang dari
daerah tersebut semakin banyak dan mengikuti pendahuannya yang lain untuk menempati lokasi yang sama,
sehingga saat ini terbentuklah suatu masyarakat Ambon yantg datang ke Jakarta
setelah sebelumnya hanya sebuah komunitas belaka.
B. Perubahan
Cara Berpikir Masyarakat Desa.
Mayarakat
desa sering mengalami kesulitan dalam menjalankan pekerjaan selama ini. Oleh
karena itu menginginkan suatu perubahan caranya untuk mendapatkan Irigasi,
Sehingga hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
Selama
ini mereka beranggapan bahwa musin bertanam padi hanya satu tahun sekali.
Tetapi kebutuhan hidup semakin meningkaty seperti biaya-biaya hidup yang setiap
saat melonjak. Sehingga mereka hidup dibawah garis kemiskinan, mak atas desakan
kebutuhan ekonomi masyarakat membuat suatu program dengan tujuan meningkatkan
perekonomian masyarakat desa yaitu maka dibuatlah suatu program pembangunan
irigasi yang akhirnya bertampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
C. Motovasi
Masyarakat Desa
Didalam
masalah ini masyarakat termotivasi oleh keluarga dan perubahan zaman yang
semakin maju, sebagaimana kita ketahui manusia butuh makan dan hidup. Di dalam
semakin pesatnya zaman, samakin besar orang kaya berkehidupan sederhana atau
kesulitan dalam mengatasi problem kehidupan masa sekarang.
Meskipun
masyarakat miskin tentu mereka juaga opunya keluarga yang harus makan atau
keperluan lain, jadi untuk menghidupi keluarga dibutuhkan biaya yang cukup.
Oleh karena itu pastinya Motivasi setiap masyarakat yang terutama adalah
keluarga dan rasa ingin memiliki yang dinginkan, meski kebutuhan hidup.
Oleh
karena itu maka masyarakat membuat suatu kesepakatan melalui musyawarah bersama
kepala desa, Geuchiek, Tuha 4 dan tuha 8 beserta unsur lainnya yang terkait di
dsa. Maka atas keinginan tersebut dibuatlah suatu forum musyawarah bersama
untuk meningkatkan kualitas ekonomi keluarga dalam pembentukan irigasi.
D. Masalah
Sosial Masyarakat Desa
Masalah
sosial masyarakat desa adalah msalah yang disebabkan oleh masyarakat desa itu
sendiri. Bentuknya berlainan dari pada masalah-masalah yang dihadapi
perorangan. Gempa Bumi adalah bukan masalah sosial, tetapi kejianan yang
bersangkutan padany, seperti kekacauan, kegunaan orang, hancurnya penghidupan
dan pengawasan sosial, merupakan masalah sosial.
Masalah
perorangan mungkin menyangkut kesedihan manusia, tetapi belum tentu merupakan
masalah sosial. Lain halnya bila masalah-masalah perorangantadi meluas dan
disebabkan oleh lembaga-lembaga sosial yang ada, dan menjadi beban pada
masyarakat, sedangkan cara-cara penyesuaian nya tidak dapat dipergunakan. Maka
dengan demikian mereka itu merupakan masalah-masalah sosial.
Jadi
masalah sosial masyarakat itu adalah masalah yang menyangkut banyak orang, yang
bersangkutan dengan hal pemuasan kebutuhan hayati dan sosial menurut
aturan-aturan yang telah diakui. Tersiarnya secara meluas dan disebabkan oleh
lembaga-lembaga sosial yang tidak bekerja sebaik-baiknya, sedangkan kemungkinan
untuk penyelesaiannya ada.
Beberapa
masalah sosial yang kita bahas secara sederhana :
Ø Masalaha
pelanggaran dan kejahatan.
Masalah
ini menimbulkan banyak ongkos untuk alat-alat pengusutan, penuntutan hukum
peradilan dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Juga menggangu cara hidup yang
teratur serta mempengaruhi nilai-nilai hidup, baik bagi yang melakukannya
maupun bagi yang menjadi korban pelanggaran dan kecendrungan untuk melanjut
kemasa dewasa.
Masalah
ini perlu mendapat perhatian umpamanya :
Ø Pelanggaran
dan kejahatan itu agaknya adalah hasil dari susunan lembaga-lembaga sosial yang
ada.
Ø Penindakan
terhadap pelaku-pelaku pelanggaran dan kejahatan tidak selalu efektif. Banyak
yang bersalah tidak di tindak atau kalau diberi hukuman juga tidak setimpal dosanya.
Banyak orang menganggap bahwa sistim penuntutan dan peradilansekarang kurang
menjamin ketentuan hukum.
Ø Rupanya
sistim lembaga pemasyarakatan, yang mempunyai tujuan melindungi masyarakat dan
memperbaiki pejabat-pejabat itu, belum mencapai tujuan.
Faktor
yang banyak berhubungan dengan masalah ini telah diketahui atau dianggap jelas
:
Ø Penghasilan
ekonomis yang rendah dan tidak sepanjang tahun.
Ø Keadaan
kehidupan di kota,
di mana terdapat kekacauan dalam susunan masyarakat, kesukaran penghidupan bagi
yang rendanya, perbedaan yang menyolok antara yang punya dan yang miskin.
Ø Banyknya
keluarga yang rusak (Broken Home) karena kematian, penceraian dan kelaian pihak
orang tua, menjadi sebab tumbuhnya pelanggaran dan kejahatan di kalangan
anak-anak.
Ø Pengaruh
negatif dari Bioskop, buku komik radio, dan televisi dst.
Dari
penelitian-penelitian dapat diketahui, bahwa tindakan kejahatan itu disebabkan
oleh banyak faktor, dan juga bahwa kombinasi dari faktor-faktor itu dapat
berlainan bagi masing-masing kejadian.
Kejahatan
itu menyangkukt banyak segi kemasyarakatan, sehingga suatu program pencegahan
kejahatan, akan menghambat, tetapi tetapi banyak juga dapat dilaksanakan.
Misalnya : Sekolah-sekolah dapat memberikan sumbangan yang positif dengan jalan
pelajaran agama, budi pekerti, disiplin, dan juga dengan menyalurkan keinginan anak-anak
dengan sebaik-baiknya. Perbaikan dalam
lapangan perumahan dan rekreasi yang cukup serta murah di perlukan sekali.
Adanya lapangan pekerjaan yang layak penghasilannya merupakan syarat utama bagi
penyelesaian masalah masyarakat desa.
E. Lembaga
Perekonomian Masyarakat Desa
Lembaga
perekonomian masyarakat desa adalah lembaga-lembaga yang berkisar pada lapangan
produksi, distribusi dan konsunsi barang-barang serta jasa-jasa. Semua
masyarakat desa mempunyai lembaga-lembaga, hanya berada dalam sifat dan cara
pelaksanaannya.
Semua
masyarakat desa telah menysusun pola-pola untuk pemenuhan kebutuhan dasar
ekonominya, makanan, pakaian, perumahan, dan lain-lainnya harus disediakan.
Aktivitas-aktivitas untuk melaksanakan dapat berbeda, misalnya pada beberapa
masyarakat tidak terdapat sistim kredit, atau sistim uang, kadang-kadang ada
yang tidak mempunyai pembagian tugas pekerjaan yang intensif, atau tidak ada
sistim pasaran terbuka dst.
Ada
masyarakat desa yang mempunyai asosiasi tersebdiri untuk melaksabakan
tugas-tugas perekonomian itu, tetap[I masih terdapat pula masyarakat lainya
dimana pelaksanaan itu dilakukan oleh keluarga atau masyarakat setempat. Dalam
masyarakat yang lebih rumit (Kompleks) kadang-kadang tugas perekonomian itu
diserahkan kepada asosiasi tersebdiri, yang melakukan berbagai kombinasi
tugas-tugas ekonomi itu selama suatu masa tertentu sperti Bank, Perusahan
Industrui, Angkutan Kereta Api, dst.
Suatu
contoh lembaga perekonomian adalah kapitalisme, yang diselenggarakan
tugas-tugas ekonomi dalam kondisi pemilihan pribadi, kebebasan besepakat /
kontrak, keuntungan pribadi, akumulasi modal dan invenstasinya, sistim kredit
yang meluas, pasaran perburuhan yang bebas yang dipengaruhi oleh penawarandan
permintaan dan dimana ada persaingan bebas. Tetapi kapitalisme ini bukanlah
satu-satunya lembaga ekonomi, yang memungkinkan lancarnya tugas perekonomian.
Lembaga
perekonomian itu dapat tersusun secara sederhana, dimana terdapat sedikit
sekali pembagian tugas, dan dilakukan oleh organisasi-organisasi yang tidak
tetap. Dalam masyarakat yang sudah lebih rumit terdapat pembagian tugas, karena
adanya perkembangan tehnik dan kecakapan dan meluasnya perdagangan.
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masyarakat
desa sering mengalami kesulitan dalam menjalankan suatu pekerjaan, karena
kurangnya lapangan pekerjaan di desa membuat jumlah pengangguran meningkat.
Belum lagi ketidak tertarikkan tenaga kerja muda terhadap pekerjaan dibidang
pertanian membuat angka pekerjaan di bidang pertanian membuat angka pengagguran
meningkat. Selain itu, tidak seimbannya jumlah angkatan kerja dengan lahan
pertanian hanya bisa digarap dengan tenaga kerja yang sedikit.
Salah
satu upaya mempercapat kemajuan masyarakat pedesaan harus di proritaskan dalam
strategi pembangunan anatara lain :
Ø Pengembangan
sarana dan prasarana agribisnis.
Ø Pengembangan
industri kecil dan rumah tangga.
Ø Pengembangan
jaringan produksi pemasaran.
Ø Pengutan
lembaga dan organisasi perekonomian masyarakat desa.
Ø Penguasaan
tehnologi tepat guna.
Ø Pengelolaan
pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Selaian
ke enam strategi pembangunan masyarakat desa diatas, penting juga diperhatikan,
pada upaya peningkatan kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa dan keluarga
miskin secara terpadu dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa.
Masalah
sosial masyarakat desa yang perlu mendapat perhatian adalah masalah
peraturan-peraturan atau sangsi-sangsi bagi pelaku tindak kejahatan.
B. Saran.
Ø Untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat desa maka pemerintah dan masyarakat
bersama-sama untuk membuat satu program pembangunan irigasi yang tujuannya
melancarkan usaha masyarakat, khususnya masyarakat tani.
Ø Untuk
mewujutkan masyarakat desa yang aman dan tentaram maka pemerintahan masyarakat
membantu sarana pendidikan gratis bagi masyarakat yang tidak mampu dan membuat
peraturan-peraturan atau sangsi-sangsi bagi pelaku tindak kejahatan.
Ø Di
ciptakannya lapangan pekerjaan sehingga taraf perekonomian masyarakat dapat
lebih meningkat.
Ø Melakukan
pelatihan-pelatihan khusus pada masyarakat desa agar mereka mempunyai keahlian
misalnya : pelatihan dibidang pertanian yaitu : cara budi daya tanaman
Hortikultura.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Prof.
Dr Sadu Wasistiono, MS
dkk 2006 Prospek Pembangunan Desa, Bandung
: Fokummesia.
2. Bintarto,
1984, Interaksi desa-kota dan Permasalahannya, Jakarta
: Ghalia Indonesia.
3. BOUMAN,
Prof, Dr. P,I ; Ilmu Masyarakat umum, terjemahan Sujono ; P.T. Pembangunan, Jakarta ; 1985
4. KARTOHADIKOESOEMO,
Sutardjo : Desa ; “PenerbitSumut Bandung”, Bandung ; 1965
5. KOENTJARANIGRAT
; Masyarakat desa di indonesia
masa ini ; Yayasan Badan Penerbit fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Jakarta, 1964